Bahaya memelihara kucing memang hal yang ditakuti oleh sebagian orang apalagi bagi kaum wanita. Kenapa kok bisa begitu? Iya, karena sebagian besar disebabkan oleh kucing yang tidak tidak terawat, liar, bahkan kita tidak tau kondisi dari si kucing itu. Sebenarnya sangat banyak sekali yang harus kamu ketahui. Jika kamu masih penasaran, silahkan lanjutkan membaca sampai tuntas.
Bahaya Memelihara Kucing Bagi Perempuan
Foto wanita yang sedang mencium kucing peliharaanya Via : Lisa B/Corbls |
Walaupun tingkahnya membuat kamu ingin menggendong bahkan sampai menciuminya, hati-hati bahwa ada bahaya bulu kucing bagi manusia yang memang kamu belum ketahui, apalagi sampe bulunya yang rontok masuk hidung kamu. Wahh bisa bahaya banget itu. Berikut Informasinya:
Untuk penyakit pada kucing jenis ini dimulai dari parasit yang tinggal di usus kucing. Nah, kemudian parasit ini bisa menular ke kamu melalui macam-macam media contohnya: melalui tinja, bulu kucing, serta tempat makanan kucing. toksoplasma juga dapat tumbuh di dalam tubuh manusia lho! Ini bisa berakibat terkenanya penyakit zoonosis pada manusia. Berikut ciri-ciri kucing terkena toksoplasma.
2. Asma
bulu kucing sangat berbahaya jika menyerang sistem pernapasan manusia. Ini bisa menyebabkan penyakit asma yang bisa membuat nafas kamu sesak! Di setiap helai bulu kucing terkandung virus-virus yang bisa menyebabkan asma. Jangan sampai kamu menciumi bulu kucing dan tidak sengaja virus tersebut masuk ke dalam tubuh kamu melalui sistem pernafasan, ya memang efeknya tidak saat itu, tetapi di kemudian hari.
Catatan: Jika kucing kamu sering dimandikan dan dibersihkan pastinya kesehatan kucing tidak terganggu agar tidak menyebabkan penyakit bagi manusia3. Berakibat Bayi Cacat Hingga Keguguran
Waduh! Ini yang masih banyak sekali ditakuti, jelas lah mana ada wanita yang ingin bayinya cacat bahkan sampai keguguran, jelas tidak karena setiap wanita menginginkan bayi yang sempurna tidak ada cacat ataupun sampai keguguran.
Untuk penyakit ini bisa menurunkan daya tahan tubuh wanita hamil lalu kemudian perlahan-lahan akan menyerang sistem imun pada bayi dalam kandungan. Lebih baik kamu menjauhi kucing jika sedang hamil, jangan sampai kamu memeliharanya. Hmmm boleh memelihara tetapi dipisahkan dengan lingkungan keseharian kamu! Karena kesehatan ibu hamil dan bayinya lebih dipentingkan!
4. Alergi
Selain dari yang sudah ada diatas, penyakit ini juga dapat menyebabkan alergi yang bisa menular melalui pernapasan. Ketika alergi itu masuk kedalam tubuh kamu, tubuh akan langsung merespon dengan mensistesis histamine beserta zat kimia yang menyebabkan pemicu reaksi alergi. Contoh alerginya seperti gatal-gatal, mata berair, bersin-bersin disertai batuk, dan susah dalam bernapas.
Baca juga: 10 Ciri-ciri kucing stres5. Gejala Infeksi
Gejala infeksi yang disebabkan oleh bulu kucing memang tidak terlihat secara kasat mata. Tetapi gejala ringan yang biasa diabaikan orang, lama-kelamaan akan menjadi tumpukan penyakit yang berbahaya. Gejala infeksi contohnya seperti hidrosefalus (menyerang organ otak), demam, jaundice, memar, pendarahan bawah kulit, dan pembesaran hati.
Jaundice adalah perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi yang baru lahir. Jaundice terjadi karena darah bayi mengandung kelebihan bilirubin, pigmen berwarna kuning pada sel darah merah.6. Diare Kronis
Penyakit ini terjadi jika makanan yang sudah diendus bahkan sampai dijilat kucing, lebih baik kamu tidak mengkonsumsinya, karena air liur serta rongga mulut mengandung bakteri dan parasit, pastinya akan berpindah ke makanan. Catatan: Ini terjadi pada kucing yang tidak terawat dan pastinya sudah terserang penyakit.
Jika makanan sudah termakan oleh kamu, maka secara tidak langsung bakteri akan menyebar pada organ pencernaan serta melukai dinding lambung yang menyebabkan diare dan mencret.
7. Pembesaran Hati
Nah, untuk yang ini adalah tambahan dari nomor 1 yaitu toxoplasma. Untuk parasit toksoplasma yang masuk pada jaringan hati bisa merusak kinerja hati sehingga hati akan keghilangan kemampuannya dalam menguraikan hemoglobin yaitu membersihkan darah dan menyaring racun yang dihasilkan dari radikal bebas obat obatan dan dari makanan yang sudah di konsumsi. Kegagal pada jaringan hati dalam mengikat racun bisa menyebabkan hati menjadi meradan serta timbul pembengekakan.
Baca juga : Tips merawat kucing yang terkena penyakit kulit scabies8. Kemandulan
Ini juga termasuk tambahan dari nomor 3. Bagi wanita memang lebih rentan terhadap gangguan kesuburan yang diakibatkan oleh parasit toksoplasmosis yang sering menempel pada bulu dan air liur kucing. Jika parasit ini tumbuh pada sistem reproduksi perempuan akan menyebabkan kesulitan untuk memiliki anak atau rentan terserang kemadulan. Kenapa? Karena di area alat reproduksinya sudah mengalami kerusakan.
9. Radang Paru-paru
Masih seputar dengan nomor 8 dan 3. Yaitu parasit toksoplasmosis juga bisa masuk pada pembuluh darah menuju paru-paru yang bisa menyebabkan jaringan paru-paru menjadi iritasi serta menimbulkan peradangan.
Radang paru-paru juga bisa mengakibatkan fungsi paru-paru menjadi terganggu dan kehilangan kemampuannya dalam hal sistem eksresi pada paru-paru. Untuk kondisi ini biasa juga mengakibatkan oksigen yang masuk ke dalam tubuh menjadi terhambat serta sistem pernafasan menjadi rusak.
10. Kurap (Ringworm)
Sesorang bisa terserang penyakit kulit (kurap) jika ada kucing yang bermain di tempat kotor yang kemudian bulunya dihinggapi bakteri yang menyebabkan penyakit kulit dan kamu berkontak langsung dengannya. Karena bulu kucing yang sudah terkontaminasi bakteri bisa membuat kondisi penyakit kurap menjadi lebih buruk. Selain itu juga dapat menyebabkan gejala demam berupa kepala terasa pusing, kehilangan nafsu makan serta mengalami pendaharan dibawah kulit.
11. Penglihatan Terganggu
Penglihatan yang terganggu disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae dan parasit Toksoplasma yang sudah menempel pada bulu kucing yang kemudian berpindah ketangan manusia bisa menyebabkan gangguan pada jaringan mata. Ini bisa terjadi ketika kamu berkontak langsung dengan kucing tanpa sengaja kamu menggaruk bagian mata karena gatal maka parasit toksoplasma juga berkembang biak pada jaringan mata dan mengiritasi retina, efeknya penglihatan kamu lama-kelamaan menjadi kabur.
Baca juga : Penyebab dan Cara mengatasi kucing mencret atau diare
12. Penyakit Cakar Kucing (Cat Scratch Disease)
Pada point ke 12 merupakan kelanjutan dari point 11 yaitu setelah bakteri Bartonella henselae menyerang mata kamu yang sudah terkena bakteri, pada lokasi cakaran atau gigitan, akan muncul benjolan kecil dalam waktu 10 hari. Benjolan itu dsertai gejala mual, muntah, demam, menggigil, lelah, peredangan, serta rasa nyeri pada bagian kelenjar getah bening. Untuk orang yang memiliki daya tubuh yang baik, penyakit cakar kucing ini tidak akan memberikan efek yang serius.
Tetapi bagi orang yang daya tahan tubuhnya sedang menurun atau terdapatnya gangguan seperti HIV/AIDS atau sedang dalam proses kemoterapi akibat kanker, bakteri jenis ini bisa mengakibatkan kondisi yang lebih serius atau fatal!
Selesai sudah! Itulah bahaya memelihara kucing. Jika kamu tidak ingin terkena penyakit tersebut, janganlah memelihara kucing dirumah. Jika tetap ingin memelihara kucing, pastikan kucing kamu sehat walafiat dan cucilah tangan kamu setelah memegan bulunya. Lebih baik mencegah daripada mengobati!
Kata kunci pencarian: