Ciri-Ciri Kucing Rabies - Rabies biasa kita kenal dengan penyakit anjing gila, penyakit ini tergolong cukup serius dan berbahaya, karena dapat menyerang otak dan sistem saraf. Penyakit ini umumnya tidak di alami pada anjing saja, melainkan kucing juga bisa mengalami demikian.
Kucing Rabies |
Kucing Rabies |
Bahkan lewat cakaran pada kuku hewan tersebut pun bisa, ketika kucing rabies sedang menjilati kukunya. Dan pada beberapa kasus yang terjadi, seseorang atau hewan yang terkena rabies yang di sebabkan oleh air liur hewan yang sudah terinfeksi penyakit rabies ( menular ) dapat mengakibatkan kematian dalam waktu dekat.
Baca juga : Hukum memelihara kucing dalam islamDalam hal ini belum ada tes ketika penderita yang terkena rabies akibat luka pada gigitan. Namun penyakit ini terbukti ketika virus tersebut sudah selesai berinkubasi dan memulai aktifitasnya dengan teror yang mematikan, sepertii gejala gejala berikut ini.
Gejala penyakit rabies untuk kucing
Gejala rabies pada pada kucing dan siapapun umumnya terbagi menjadi 4, di antaranya adalah:
1. Rabies membabi buta
Rabies jenis ini bisa juga di sebut hidropobia atau lebih di kenal dengan takut air. Golongan rabies ini dapat menyebabkan kucing anda kehausan. Selain itu saat kita berikan air, otot pada kucing yang terkena rabies akan berdampak menjadi kejang kejang sehingga terlihat takut air dan aneh.
2. Rabies normal
biasanya penderita akan berlarian kesana kemari seperti sedang gelisah dan bingung, mereka mudah sekali terangsang dan juga suka sekali bertingkah tidak wajar dengan menyerang dan menggigit sesuatu yang di lihat sedang bergerak olehnya.
3. Rabies diam
Rabies tipe ini merupakan kebalikan dengan rabies membabi buta, untuk kucing yang menderita rabies seperti ini cenderung mempunyai karakter pendiam. Dan gejala lain yang mereka hadapi antara lain kehilangan vitalitas, hobi menyendiri, tidak mudah teransang, mengalami kelumpuhan, tubuh sering gemetar, dan mempunyai sikap yang apatis.
4. Seperti tidak ada gejala rabies
Rabies tampa bentuk bukan berarti tidak mengala gejala gejala demikian. Mungkin mirip perkataan shakespere yang berkata apalah arti sebuah nama, dan untuk gejala pada jenis rabies ini antara lain, gatal, kejang otot, kaku dan sembelit.
5. Kucing akan terlihar kehausan
Penyakit rabies merupakan kategori penyakit yang bersifat takut air atau hidrofobia. Ada pula yang menyebutkan jika hewan yang terkena rabies itu tidak bersifat hidrofobia, hanya manusia yang terinfeksi rabies saja yang mengalami hidrofobia. Tetapi beberapa orang lain menyebutkan hal yang berbeda. Itu terbukti dari ketika Anda memberikan air untuk diminum pada kucing rabies yang kehausan, kucing tersebut akan mengalami kejang otot, jadi seolah kucing tersebut takut kepada air.
6. Gelisah
Kucing juga akan mudah gelisah. Dan rasa kegelisahan tersebut tanpa ada sebab yang khusus. Jika kucing peliharaan Anda menjadi seperti ini, Anda harus waspada – Bisa-bisa kucing tersebut sudah terinfeksi virus rabies.
7. Bereaksi tak wajar
Sifat kucing juga akan berubah jika sudah terinfeksi rabies, karena saraf mereka sudah diserang. Biasanya hewan yang terinfeksi rabies, termasuk kucing akan menjadi lebih ganas. Kucing tersebut akan suka menggigit dan menyerang apapun yang bergerak, termasuk Anda – Walaupun kucing tersebut sudah Anda pelihara sejak kecil, sebab jika sudah terinfeksi virus rabies, saraf kucing tersebut sudah terganggu.
Rabies tanpa bentuk
Kucing juga bisa mengalami ciri-ciri, tanda atau gejala rabies tanpa bentuk. Gejala yang muncul pada type rabies yang satu ini yaitu kucing menjadi sering merasa gatal, sapsmus atau kejang otot, dan menjadi kaku, serta sembelit.
Langkah awal jika digigit kucing rabies
Jika Anda tergigit kucing yang sepertinya terinfeksi rabies, maka segera cuci bersih menggunakan deterjen pada bagian tubuh yang terluka karena gigitan tersebut, cuci memakai air mengalir selama kurun waktu 10 menit. Sesudahnya gunakan alkohol 70% untuk mencuci lagi dan tambah obat merah dan cairan antiseptik. Terakhir segera konsultasikan diri ke dokter.
Perlu di ingatkan kembali, rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ini menular melalui cakar dan gigitannya terhadap korban. Dampak yang paling berbahaya dari gigitan dan cakarnya adalah korban bisa mengalami kematian.
Pastinya Hampir setiap jenis kucing dan hewan lainnya, dapat terjangkit virus berbahaya ini. Oleh sebab itu langkah terbaik yang harus anda lakukan dengan baik adalah memberikan vaksin ke tubuh kucing tersebut sebelum kucing anda terjangkit virus ini, agar kucing anda mempunyai fungsi kekebalan yang aman dari virus berbahaya tersebut.
Dan satu hal lagi, rawatlah kucing anda sehari hari dengan baik agar kesehatan kucing tetap baik, perhatikan tingkah laku kucing jika mereka terlihat seperti mengalami gejala rabies segeralah membawa mereka ke klinik hewan atau petshop terdekat untuk menjalani perawatan khusus.
Pengertian Rabies
Rabies di Indonesia
Menurut data kementrian kesehatan (Kemenkes) selama tahun 2012, terdapat 84.750 kasus gigitan hewan yang berpotensi menularkan rabies di Indonesia. Karena itulah pemerintah bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprioritaskan penanggulangan rabies di Indonesia. Walau kebanyakan gigitan tidak berujung pada kasus positif rabies, korban yang akhirnya mengidap rabies bisa meninggal. Pada tahun 2012, 137 korban meninggal setelah positif mengidap rabies.
Di Indonesia, 98 persen kasus rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen ditularkan melalui gigitan kucing dan kera. Di indonesia sendiri, rabies pada hewan sudah ditemukan sejak tahun 1884. Sedangkan kasus rabies pada manusia di Indonesia, pertama kali ditemukan pada tahun 1894 di Jawa Barat.
Beberapa gejala rabies
Inkubasi virus rabies untuk masuk ke dalam tahapan gejala bisa saja memakan waktu cukup lama, tapi ketika gejala sudah dimulai dan memasuki fase akhir, pengidapnya dapat mengalami kematian. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul. Gejala rabies pada manusia diantaranya adalah demam tinggi, rasa gatal di bagian yang terinfeksi, perilaku agresif, dan takut terhadap air atau dikenal dengan hidrofobia.
Gejala rabies yang terlihat pada hewan, hampir serupa dengan gejala yang berkembang pada manusia, kecuali hidrofobia.
Penyebab rabies
Rabies disebabkan oleh virus lyssaviruses. Virus ini ditularkan pada manusia melalui hewan yang sebelumnya telah terjangkit penyakit ini juga. Seseorang dapat terjangkit rabies jika air liur dari hewan rabies tersebut masuk ke dalam tubuhnya lewat gigitan, Bahkan lewat cakaran pun bisa jika hewan rabies tersebut sebelumnya telah menjilati kuku-kukunya. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang terjangkit rabies karena luka di tubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi.
Apakah semua manusia yang digigit hewan yang terinfeksi dapat terjangkit rabies? Jawabannya adalah tidak. Manusia yang telah divaksinasi rabies akan kebal terhadap virus tersebut. Secara teori, penularan rabies dari manusia ke manusia pun bisa terjadi. Namun pada kasus seperti itu, sejauh ini yang terbukti adalah penularan melalui transplantasi atau pencangkokan organ.
Diagnosis rabies
Hingga kini belum ada tes yang dapat mendeteksi seseorang terkena rabies ketika baru digigit. Rabies baru diketahui jika virus sudah selesai berinkubasi dan memulai terornya melalui gejala. Oleh sebab itu untuk menentukan terkena rabies atau tidaknya seseorang, dokter hanya mengacu pada keterangan pasien. Dalam melakukan diagnosis biasanya dokter akan bertanya apakah pasien telah mengunjungi tempat atau daerah yang rawan rabies dan apakah pasien telah digigit oleh hewan yang berpotensi membawa virus penyakit tersebut.
Langkah penanganan pertama rabies
Jika Anda telah digigit hewan yang berpotensi menularkan rabies, yang perlu dilakukan pertama kali adalah mencuci luka gigitan tersebut dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Selanjutnya bersihkan luka dengan menggunakan antiseptik atau alkohol. Jangan tutupi luka dengan menggunakan perban, kain kasa, atau apa pun. Jadi dengan kata lain biarkan luka tetap terbuka. Segeralah menuju ke rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut.
Penanganan sebelum munculnya gejala
Jika rabies yang menjangkiti seseorang masih berada pada tahap awal atau sebelum gejala muncul, dokter akan melakukan pengobatan yang disebut profilaksis pasca pajanan. Dalam pengobatan tersebut, dokter akan membersihkan bagian tubuh yang terinfeksi, serta memberikan serangkaian vaksinasi untuk mencegah virus menyebar ke otak dan sistem saraf. Pada sebagian besar kasus rabies yang ditangani pada tahap, penanganan profilaksis pasca pajanan ini terbukti efekif.
Jika rabies telah mencapai tahap gejala, maka risiko kematian telah mengintai. Pada fase ini, biasanya dokter akan lebih fokus untuk membuat pasien tetap tenang dan senyaman mungkin.
Pemberian vaksinasi rabies
Penularan rabies dapat dicegah melalui vaksinasi. Vaksinasi secara berkala biasanya hanya diberikan pada mereka yang dalam pekerjaannya sering berinteraksi dengan hewan sehingga berpotensi tinggi untuk terjangkit, contohnya adalah dokter hewan dan pengurus kebun binatang. Vaksinasi rabies biasanya tidak perlu diberikan kepada mereka yang hanya akan melakukan liburan singkat ke daerah pedesaan.
Kiat menghindari rabies
Menjaga diri sendiri dan keluarga dari penularan virus rabies sebenarnya tidak sulit. Ketika mengunjungi desa atau daerah pelosok yang belum bebas dari rabies, usahakan agar Anda dan keluarga Anda tidak sembarangan menyentuh hewan liar. Ajarkan pada anak-anak Anda mengenai bahaya memelihara hewan liar tersebut, serta alasannya.
Jika terdapat luka pada anak-anak Anda, tanyakan pada mereka dari mana luka tersebut berasal karena dikhawatirkan didapat dari gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi rabies. Didik anak-anak Anda agar paham bahwa gigitan hewan bisa berbahaya.